Saturday, June 25, 2011

Akselerasi Gunung Rinjani Menjadi Destinasi Berdaya Saing




Kemolekan tujuan wisata (destinasi) wisata rinjani ingin terus dikembangkan untuk bisa memberikan manfaat lebih bagi kesejahteraan masyarakat. Mengacu pada rencana strategis nasional 2010-2014, ada 29 destinasi di 22 Provinsi yang akan dibentuk menjadi destinasi wisata yang berdaya saing. Gunung Rinjani dan Gunung Tambora yang dimiliki NTB masuk diantara 29 destinasi yang akan disentuh dengan program akselerasi destinasi yang berdaya saing. Yakni dikelola melalui konsep Destination Managemen Organization (DMO).


“NTB ini luar biasa satu-satunya provinsi yang mendapatkan dua destinasi yang akan dikelola dengan DMO,” ungkap Kepala Sub Direkktorat (Kabubdit) Keterpaduan Antar Wilayah Direktorat Jendral Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) RI, Drs. Agus Priyono, MM kepada wartawan di sela Focus Group Diskusi (FGD) di Masbagik Lotim, Rabu (22/6) kemarin.

Destinasi wisata diharapkan bisa memberikan hasil yang nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karenanya, diperlukan keterlibatan masyarakat langsung. Kolaborasi para pelaku wisata dengan masyarakat. Destinasi wisata yang dikembangkan juga tetap menjaga kelestariannya. Tidak merusak lingkungan.

Agus mencontohkan, salah satu cara pengelolaan wisata yang dirancang tahun 1980-an yang kurang tepat adalah pengelolaan Bali. Dimana saat ini bali terkesan sudah sangat sesak. Tanah Toraja Sulawesi, destinasi wisata lainnya saat ini sudah sangat sulit terjangkau. Danau Toba, Sumatera dipersoalkan dengan kerusakan lingkungannya.

Tidak diinginkan, kejadian yang menimpa Bali, Toraja dan Toba itu berlaku di NTB. “NTB ini harus beda cara pengelolaan pariwisatanya. Harus dengan cara sendiri,” ungkapnya. Terpenting, dengan sentuhan DMO masyarakat di sekitar destinasi wisata tidak menjadi penonton namun turut diberdayakan, lingkungan tetap terjaga. Sehingga Destinasi wisata tetap bisa dinikmati sampai anak cucu. Komitmen pemerintah daerah, menjadi tonggak utama memulai pembangunan destinasi wisata.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Lotim, Ghufranuddin menyampaikan Gunung Rinjani merupakan asset pariwisata NTB. Gunung tertinggi di NTB itu 54 persen berada di kawasan Lotim. Pengelolaan Rinjani dihajatkan bisa memberikan nilai ekonomis yang nyata untuk kesejahteran masyarakat sekitar. Dimana, sektor pariwisata ini bisa menjadi pendongkak perekonomian.

Mengacu pada data jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Rinjani, catatan Rinjani Tracking Management Board (RTMB) sejak tahun 2008 sampai 2010 terus mengalami peningkatan. Masing masing 8.037 orang tahun 2008, sebanyak 8.542 tahun 2009 dan tahun 2010 mencapai 11.547. Sebagian besar merupakan wisatawan mancanegara.

No comments:

Post a Comment