Thursday, July 22, 2010

Kalahkan Perguruan Tinggi Pungutan di SMA Rp 1,49 Miliar

Ketua Komite SMAN 1 Mataram, Prof. Ir. H. Mansur Ma’shum, PhD., Senin (19/7) kemarin buka-bukaan soal dana pungutan yang dilakukan komite sekolah terhadap orang tua. Nilainya cukup fantastic, mencapai Rp 1,49 miliar lebih. Jumlah itu, merupakan hasil hitungan kebutuhan belanja sekolah dalam periode tahun ajaran 2010/2011 ini.

Pemaparan itu disampaikan Mantan Rektor Universitas Mataram (Unram) itu pada wartawan di ruang Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Mataram. Didampingi Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan, Sutardi, SPd., Mansur Ma’shum menyebutkan, semua anggaran senilai Rp 1,49 miliar tersebut berasal dari para orang tua.

Namun dengan tegas disampaikan, pemungutan dilakukan setelah siswa masuk. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah mufakat bersama semua anggota komite sekolah. Antara lain, dana tersebut diperoleh dengan kesepakatan untuk kelas 10 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di patok Rp 225 ribu perbulan, kelas akselerasi Rp 325 ribu perbulan.

Untuk yang pertama kali masuk dibebankan Rp 3,5 juta. Ditambahkan, untuk kelas 11 RSBI Rp 200 ribu perbulan dan kelas akselerasi Rp 300 ribu perbulan. Kelas 12 RSBI Rp 160 ribu perbulan dan regular Rp 110 ribu perbulan. Setiap awal tahun, diminta menyumbang juga Rp 1,4 juta untuk ortu siswa kelas 11 RSBI dan Rp 800 ribu untuk kelas 11 reguler. “Bagi yang punya dua atau lebih anak dibebakan bayar satu orang,” sebutnya.

Adanya bantuan dari pemerintah tegasnya tidak bisa membantu mengembangkan pendidikan di SMAN 1 Mataram ini. Sebab, dana dari pemerintah jelas tidak cukup untuk mengembangkan biaya pendidikan yang begitu mahal. Tidak heran akunya, SMA jauh lebih mahal dari perguruan tinggi. Terlebih, tidak ada dana seperti DAK/DAU masuk ke SMA. “Jadi mau tidak mau,” ucapnya.

Diterangkan, dana yang dipungut dari para orang tua itu diisi dengan beragam kegiatan dan program pengembangan anak. Membelikan fasilitas alat musik, pembangunan aula, pembangunan mushalla, fasilitas olahraga serta pengadaan jaringan internet. Selain itu, semua sekolah dipastikan ada AC yang membuat anak-anak nyaman belajar.

Dalam setiap pengambilan keputusan melakukan pungutan, lanjut Mansur selalu melibatkan ortu. Diakuinya, tidak ada anaknya yang sekolah di SMAN 1 Mataram. Namun dirinya dipercaya untuk membantu setiap program dan telah melaksanakan tugas komiter sebaik-baiknya. Adanya sebutan komite abadi katanya karena sebagian besar komite itu beralih dari sebutan awalnya dulu, bernama BP3.

Selanjutnya, terkait bantuan dari pemerintah itu, disampaikan Sutardi. Dimana Nilainya katanya setahun Rp 102 juta. Angka itu katanya tidak mampu memenuhi operasional dan keperluan lainnya.

Antara lain untuk bayar tagihan listrik saja sebulan bisa mencapai Rp 5-6 juta. Tagihan internet Rp 4 juta. Lain lagi untuk pengadaan fasilitas lainnya, berupa ATK dan lainnya. Sementara dari dana pemerintah Rp 1,3 juta dipatok untuk pembayaran listrik itupun dalam jangka tiga bulan. (rus)

No comments:

Post a Comment