Waktu itu cuaca cukup cerah. Mentari yang perlahan tapi pasti merangkak
naik makin menunjukkan egonya. Memancarkan sinar yang cukup menyengat. Kala
itulah, keindahan sebuah pemandangan unik nan eksotis dari sebuah alam
terpancar. Teriring surutnya air, bibirnya yang merah muda makin tampak.
Menambah kecantikan alam yang menawan.
Soal infrastruktur jalan
diakui sepanjang jalan menuju pantai-pantai terindah di kawasan Jerowaru itu
rusak, tahun ini dijanjikan akan dibangun. Harapannya segra dapat dukungan
anggaran terus untuk perbaikan sarana prasarana lain yang dapat menunjang
sektor pariwisata.
ITULAH Pantai Pink. Sesuai dengan namanya, warna pantainya merah muda. Bagi
Pantai itu terletak di bagian Selatan Kabupaetn Lombok Timur (Lotim), tepatnya
wilayah Desa Sekaroh Kecamatan Jerowaru. Bagi masyarakat sekitar, pantai Pink
ini ternyata belum begitu dikenal. Pantai merah muda ini lebih dikenal dengan
sebutan pantai Tangsi.
Ketika kali pertama melihat pantai itu, detak takjub dan ucapan memuji akan
kebesaran Ilahi. Terpancar pula ketanangan alam pantai. Air yang jernih dengan
semilir hembusan angin kencang. Terlihat, sejumlah wisatawan lokal asyik
mengambil gambar momontum saat dipantai.
Annisa, salah satu wisatawan mengaku untuk kali pertamanya ia datang ke pantai Pink itu. Bersama
teman cowoknya, ia mengaku bermodal nekat saja datang. Pasalnya, pantai yang
diketahui dari penuturan teman dan sebuah blog di internet itu sama sekali tidak
diketahui letaknya.
Berulang kali bertanya kepada warga di sepanjang Hutan Sekaroh yang di
lewati, baru temukan pantai yang letaknya memang cukup sulit dijangkau bagi
orang yang baru menginjakkan kakinya di Lotim.
Kondisi infrastruktur jalan yang terlihat memang cukup hancur. Di sepanjang
jalan dari Desa Pemongkong, terakhir jalan hotmic cukup panjang jalan rusak
yang harus dilewati. Sudah pasti harus hati-hati. Apalagi, ketika hendak turun
melewati jalan debu dan berbatu sepanjang sekitar 100 meter menuju arah pantai.
Jangan ditanya lagi, kendaraan sudah pasti akan membawa oleh-oleh kotor.
Terbilang, terhadap pantai Pink ini belum ada perhatian sama sekali dari
pemerintah. Padahal, sejumlah kendaraan roda empat milik sejumlah wisatawan
terlihat parkir.
Tidak heran itilah yang kerap disebut, pantai surga jalan neraka, kiranya tepatnya untuk menggambarkan situasi
menuju pantai Pink ini. Bagi pencinta melihat keindahan alam dan berwisata
ketenangan, rasa pegal berkendara selama beberapa jam akan hilang melihat
keindahan si merah muda itu.
Pengamatan Suara NTB, pantai Pink ini bisa menjadi salah satu daya tarik bagi
wisatawan. Eksotisme yang dijual dibalik keunikan warna Pink butiran pasirnya
yang benar-benar alami. Sejumlah nelayan, yang ditanya soal warna pink itu
mengaku kemungkinan besar karena pecaran butiran karang berwarna merah. Pecahan
biota laut yang berwarna merah muda bercampur dengan pasir.
Air laut yang jernih sangat tepat sebagai tempat snorkling atau yang ingin
aktivitas wisata lainnya . Tidak jauh dari pantai, ada sejumlah pemandangan
gili yang bisa dikunjungi dengan perahu kecil. Para nelayan yang tengah
beristirahat kerap menawarkan jasa mengantarkan wisatawan.
Tidak jauh dari kawasan ini, ada kawasan Tanjung Ringgit yang diminati
investor konsorsium Swedia. Meski terbilang sudah lama Swedia menyampaikan
minat dan keseriusannya, penuturan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Kadisbudpar) Lotim, Gufranuddin, sejauh ini masih terkendala sertifikat Hak
Pengelolaan Lahan (HPL) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Pantai Pink, sendiri tidak dijelaskan panjang lebar oleh Kadisbudpar Lotim
itu. Katanya dikatakan pantai Pink karena warna pantainya yang merah muda.
Belum bisa ditata jauh karena Lotim tidak bisa tanpa investasi. Harapannya,
investor yang sudah menanamkan keseriusannya bisa dipercepat pengurusan HPL dan
lainnya. Lainnya, terus diusahakan akan dicarikan investor. “Kita terus akan
datangkan investor,” jawabnya.
Camat Jerowaru, Purnama Hadi menambahkan, soal Pantai Pink di NTB Cuma
satu-satunya. Sedangkan di Indonesia, informasinya hanya ada dua. Satu di
wilayah provinsi NTT. “Satunya lagi ada di pantai kita, ini patut di syukuri,”
katanya. Menurutnya, pantai Pink cukup diminati wisatawan. Terbukti saat
liburan beberapa waktu lalu, pantai itu cukup ramai dikunjungi.