Wednesday, November 14, 2012

Pantai Surga di Lotim


Eksotisme alam pantai menjadi salah satu andalan wisata bahari Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Terbilang di sepanjang pantai di kawasan Lotim bagian selatan, berjejer pantai-pantai yang sangat menarik. Hanya saja, pengembangan obyek wisata itu terkendala infrastruktur. 

Mulai dari infrastruktur jalan, air, bankan listrik. jangankan di sepanjang pesisir pantai, perkampungan yang terdapat di sekitar pantai pun masih belum tersentuh penerangan. Wow, Lotim tidak diherankan menjadi salah satu daerah tertinggal yang butuh perhatian.  

Salah satu yang diakui adalah pantai Surga Desa Ekas Buana Kecamatan Jerowaru. Kondisi jalan menuju pantai indah nan menawan ini masih terlihat hancur. Dari jalan utama menuju pantai hanya berupa jalan tanah yang belum tersentuh program pengerasan ataupun pengaspalan tanah dari pemerintah. 
 

Santai Surga saat ini butuh waktu sekitar 1,5 jam dari kota Selong ibu Kota Pemerintahan Kabupaten Lotim. Kalau dari Mataram, kira-kira butuh 3 jam lebih. Saat ini memang, jika dilihat dari Kota Selong, tidak terlalu bermasalah jalannya. Baru kemudian sekitar 5 km menuju pantai, medan jalan yang akan dilewati berupa batuan kerikil dan tanah. Ketika musim hujan, jalan pasti licin dan pengendara harus berhati-hati. 
 
Selain ke Pantai Surga, jalan ke Pantai Pink juga diakui masih hancur. Disebut ada sepanjang 11 km dari jalan utama yang masih hancur. Tahun ini akan dikerjakan sepanjang 3 km. Sisanya, 8 km diharap bisa berlanjut pada tahun anggaran berikutnya.

Kata Gufranuddin, keterbatasan dana yang dimiliki Kabupaten Lotim menjadi kendala terbesar. Penggunaan anggaran selama ini masih fokus pada kawasan sentra pengembangan ekonomi produktif masyarakat. "APBD Lotim masih fokus pada jalan-jalan ekonomi masyarakat," pengakuan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lotim, H. Gufranuddin

Meski demikian, dipastikan Gufranuddin, Pemkab Lotim akan menjadikan jalan-jalan menuju obyek wisata. "Kita menunggu anggaran," unggahnya. Harapannya, investor turut ambil bagian dalam pembangunan infrastruktur jalan tersebut. Hanya saja dinilai para investor lebih berorientasi pada keuntungan usaha. "Lebih pada profit oriented," imbuhnya.

Pantauan Suara NTB, infrastruktur jalan menuju pantai-pantai yang indah di Lotim bagian selatan ini memang terlihat hancur. Seperti jalan ke Pantai Surga, istilah jalan neraka menuju pantai tersebut masih melekat. Dimana, jalan menuju kawasan pantai indah ini masih berbatu.

Penuturan Adi, penjaga sebuah bungalow di kawasan pantai Surga, jalan menuju pantai Surga itu sudah 20 tahun tidak kunjung diperbaiki. Saat musim kemarau, hembusan angin kencang akan membuat kabut debu yang membahayakan para pengendara. Kondisi infrastruktur jalan itu diperparah dengan kondisi jalan yang licin saat musim hujan.

Soal minat pengunjung ke pantai Surga, kata Adi sangat besar. Pada hari-hari libur, diyakinkan pengunjung sangat ramai. Tidak saja wisatawan lokal, wisatawan mancanegara pun cukup marak. Tiap pekan, katanya tidak jarang kapal-kapal kecil yang singgah dari Jepang, Australia dan Singapura. "Kapal-kapal itu datang ke sini setelah dari Kute dan Senggigi," tuturnya.

Selain pemandangan pantai berpasir putih, para wisatawan juga bisa menikmati aktivitas selancar dan menyelam. Terlihat, Sabtu lalu, sejumlah wisatawan tengah asyik melakukan aktivitas berselancar.

Selanjutnya, dituturkan Kadisbudpar Lotim, pihaknya telah berkomunikasi dengan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI). Pihak BPPI sudah mengetahui eksotisme alam wilayah pantai di Lotim bagian selatan. BPPI katanya siap embantu mempromosikan ke kancah dunia.

Proses promosi diminta pihak BPPI bersamaan dengan proses penataan. Tidak diinginkan obyek yang dipromosikan tidak ada prubahan, dan aktivitas promosi hanya sekadar mengundang wisatawan datang sementara obyek wisata belum tertata baik.

Terkait minat investor mengembangkan wisata bahari di Lotim bagian selatan, saat ini tercatat belasan investor yang sudah menyampaikan minat untuk investasi. Bahkan sudah ada yang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Pemkab Lotim. Di wilayah Pantai Surga, lanjutnya beberapa kawasan sudah siap dibangun hotel, bungalow dan resor. Tanah-tanah pun mulai di kavling untuk pembangunan. (.)


No comments:

Post a Comment